Ada kesombongan luar biasa bagi kebanyakan manusia, loh kok bisa? Coba lihat aja data statistik tentang orang yang beriman, di seluruh penjuru dunia yang dihuni lebih dari 6 milyar manusia, baru kurang lebih 1,3 milyar yang yang beragama Islam. Diantara yang Islampun baru kebanyakan Islam yang "KTP" alias baru mengucapkan dua kalimat syahadat atau baru kenampakan Islamnya saat sunatan, pernikahan dan kematian.
Pada saat ketiga acara itulah kebanyakan kenampakan Islamnya, setelah itu susah sekali untuk diajak sholat, susah sekali untuk mengerjakan puasa dan ibadah-ibadah yang lainnya. Tapi syukurlah, masih Islam. Dan kita sangat di larang "mengkafirkan" saudara kita sesama kaum muslimin, betapapun akhlak atau perbuatanya, sangat jauh dari nilai-nilai yang Islami. Kita doakan saja, agar mereka mendapat hidayahNya.
Dan ada kesombongan pada dirimu, ketika sudah merasa "lebih" dari orang lain, karena alasan pangkat, jabatan, kedudukan, harta kekayaan, wajah, kecerdasan ataupun karena keturunan. Yang berpangkat tinggi merendahkan yang pangkat rendah, yang punya jabatan tinggi merendahkan yang jabatannya rendah, yang berkedudukan tinggi merendahkan yang berkedudukan rendah, yang kaya merendahkan yang miskin, yang cantik/ganteng merendah yang buruk rupa, yang cerdas merendahkan yang bodoh, yang kuliah atau terpelajar merendahkan yang tak kuliah atau bukan pelajar, yang jurusan IPA merendahkan yang jurusan IPS, Yang berdarah "biru" merendahkan yang berdarah "merah", yang bisa internet dengan berbagai fasiltasnya merendahkan yang "gaftek" iptek dan seterusnya.
Jadi banyak sekali celah-celah yang membuat orang sombong pada sesamanya. Sehingga terkadang keluar kata-kata penghinaan yang kasar, maaf, bodoh, goblok dan seterusnya, padahal semestinya, orang yang pandai itu bersyukur atas karunia yang telah diberikanNya berupa otak yang "encer" sehingga mudah sekali menyerap berbagai macam ilmu pengetahuan, bukan malah menghina yang bodoh.
Siapa sih yang mau bodoh, miskin, buruk rupa dan sebagainya? Rasanya tak ada manusia di manapun yang mau dirinya bodoh, miskin, buruk rupa dan sebagainya, namun seringkali kita temukan dalam kehidupan, sudah dirinya bodoh, miskin eh rupanyapun buruk, seperti lingkaran setan yang tak berujung. Bukankah orang seperti itu patut dikasihani, bukan malah di cela atau di hina? Dan orang yang bodohpun seringkali bukan orang yang tak mau belajar, belajar nya sudah keras, sudah sungguh-sungguh, tapi otaknya tak mampu menyerap apa yang dipelajarinya. Ada orang membaca satu kali, langsung ingat, mengerti dan paham apa yang baru saja di bacanya, namun jangan lupa, banyak sekali orang yang membaca dan membacanya sudah berkali-kali, tetap saja tak mengerti atau tak memahami apa yang dibacanya, biasanya berkenaan dengan Matematika, istilah Biologi, rumus-rumus Fisika atau Kimia.
Kembali kepada orang yang sombong, yaitu orang merendahkan orang atau orang yang merasa dirinya lebih dari orang lain, dengan alasan yang sudah disebutkan di atas. Itu baru kesombongan kepada sesama manusia, yang boleh jadi kadarnya masih rendah. Yang repot kalau sudah sombong kepada yang menciptakan manusia. Loh memang ada orang yang sombong pada Tuhan ? Banyak, banyak dan banyak sekali.
Orang yang sombong pada Tuhan adalah orang yang tak mau tunduk kepadaNya, tak mau patuh kepadaNya, tak mau menyembahNya, tak mau beribadah kepadaNya, tak mau merendahkan diri padaNya, tak mau sujud kepadaNya, tak mau meminta atau berdoa kepadaNya dan yang lebih celaka lagi, Tuhan tak diakui keberadaanNya, Tuhan dianggap tak ada atau ada yang menduakanNya, menyekutukanNya dan lain sebaginya.
Diantara berbagai jenis kesombongan kepada Tuhan, saya mau angkat yang satu ini yaitu Orang sombong adalah orang yang tak mau meminta kepadaNya, tak mau berdoa kepadaNya. Bayangkan minta aja kepada Tuhan, tak mau! Apa lagi memberi ha-hak Tuhan, sekali lagi, minta aja ga mau, apa lagi memberi! Dan kalau minta atau berdoapun sedikit sekali,kalau berdoa tak mau yang panjang-panjang atau males yang panjang-panjang. Kan doa itu meminta, minta yang banyak ko ga mau ? Aneh memang manusia, minta yang banyak ga mau, apa lagi memberi yang banyak ! Bukankan itu kesombongan yang luar biasa, minta kepada Tuhan atau berdoa kepada Tuhan, ga mau ! Keterlaluan sombongnya, padahal Allah SWT sudah berfirman dalam kitabNya, Al Qur'an " Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku kabulkan doamu" Coba, Allah sudah membuka pintu lebar-lebar rejekinya, Ayo minta padaKu, jangan ragu-ragu, jangan malu-malu, jangan takut-takut, jangan sedikit-sedikit, minta apa saja padaKu, niscaya Aku kabulkan permintaanmu!
Itulah Tuhan, semakin diminta, Dia semakin senang ! Kebalikan dengan manusia, semakin diminta semakin jengkel, " minta mulu , udah dong, udah habis " dan dengan kata-kata yang sejenisnya. Lain denganNya, semakin diminta, Dia semakin senang, semakin di syukuri nikmatNya, Dia akan tambah nikmatNya kepadamu. Nah enak kan, nikmat di syukuri, akan di tambah nikmat itu. Lagi pula bila 6 enam milyar lebih manusia minta kepadaNya, tak mengurangi kekayaanNya sedikitpun, Diakan Maha Kaya. Lagi pula 6 milyar manusia itu hanya sebatas planet bumi, wah itu sih kecil bagiNya, Coba pikirkan sudah 6 milyar lebih manusia dikasih rejeki, mana terdengar Tuhan kekurangan rejekiNya, mana kedengaran Tuhan habis kekayaanNya ? Semua dikasihpun tak mengurangi "secuil"pun kekayaanNya, kan semua memang milikNya, Ayo, siapa yang berani berkata, apapun yang ada di alam semesta ini bukan milikNya, bukan ciptaanNya ?
Jadi bagiNya memberikan rejeki 6 milyar manusia lebih, tak mengurangi apapun bagi kekayaanNya, loh yang 6 milyar itu juga kan milik Allah! Dan planet Bumi yang dihuni manusia dengan makhluk lainnya, jika dibandingkan dalam tata surya kita saja, kecil, apa lagi kalau dibandingkan seluruh jagat raya ini, Bumi ga ada apa-apanya, hanya sepersekian milyar atau trilunan kecilnya, kalau di ibaratkan debu, Bumi dibandingkan jagat raya ini, amat sangat kecilnya, sebutir debu itu masih terlalu besar! Nah kalau Bumi saja begitu amat sangat kecilnya, apalagi manusia yang ada di dalamnya ( tepatnya dipermukaan Bumi) Karena memang tak ada manusia yang hidup di dalam tanah, kecuali orang mati yang di kubur. Jadi manusia yang 6 milyar lebih itu, ga ada apa-apanya di hadapanNya Yang Maha Besar dan Yang Kuasa, nah kalau yang 6 milyar saja ga ada-apanya, apa lagi kalau orang- perorang atau individu perindividu, ya ampun, kecil banget! Kalau melihat kenyataan ini, masihkan kita mau sombong? Masihkan kita mau merendahkan orang lain ? Masihkan merasa diri hebat? Masihkah kita tak mau meminta kepadaNya? Masihkah tak mau berdoa kepadaNya? Padahal diri sendiri tak ada apa-apanya!
Astagfirullah hal adziim.
Eramuslim -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar